Akad Wakalah (Perwakilan)

Akad Wakalah (Perwakilan)

FATWA DSN MUI No. 10/DSN-MUI/IV/2000 Tentang WAKALAH

Ketentuan hukum dalam FATWA DSN MUI No. 10/DSN-MUI/IV/2000 Tentang WAKALAH   ini adalah sebagai berikut :

Pertama :    Ketentuan tentang Wakalah:

1.    Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).

2.    Wakalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan secara sepihak.

Kedua :    Rukun dan Syarat Wakalah:

1.    Syarat-syarat muwakkil (yang mewakilkan)

a.    Pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang diwakilkan.

b.    Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni dalam hal-hal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk menerima hibah, menerima sedekah dan sebagainya.

2.    Syarat-syarat wakil (yang mewakili)

a.    Cakap hukum,

b.    Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya,

c.    Wakil adalah orang yang diberi amanat.

3.    Hal-hal yang diwakilkan

a.    Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili,

b.    Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam,

c.    Dapat diwakilkan menurut syari’ah Islam.

Ketiga :    Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

Software BMT Free Download…!