REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) bakal mendapat pembiayaan dari tiga bank asing asal Taiwan dan Hongkong. Menurut Ketua Asosiasi BMT Seluruh Indonesia (Asbisindo), Aries Muftie, pembiayaan ini bakal diberikan untuk pengembangan tenaga kerja yang bakal disalurkan ke luar negeri.
“Mereka lihat ada peluang,” katanya pada
Republika. Ia mengaku pihak Taiwan dan Hongkong tertarik bekerja sama mengingat sifat pembiayaan yang membantu dan aman.
Ia menjelaskan, nilai pembiayaan nantinya bakal mencapai hingga Rp 1 triliun. “Tapi tentunya ini bisa dikucurkan asal semua aturan dalam negeri terpenuhi,” jelasnya. Selain pengembangan, pembiayaan juga bakal disalurkan untuk memberangkatkan para tenaga kerja. Selama ini pembiayaan dilakukan dari internal BMT.
Khusus untuk TKI, pembiayaan dari perbankan syariah bahkan belum ada. ”Padahal ini bisa sangat membantu,” katanya. Absindo telah melatih dan membiayai keberangkatan calon TKI ke luar negeri sejak Desember 2005. Bukan hanya Hongkong dan Taiwan, hal ini juga dilakukan itu TKI yang bakal disalurkan ke Malaysia.
Sebelumnya, Asbisindo menyalurkan 50 ribu pembiayaan untuk penempatan TKI per tahunnya. Masing-masing TKI mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 5 hingga 15 juta, sesuai dengan besaran dana yang dibutuhkan.
Absindo mewadahi 5500 BMT. Bukan hanya di Jawa, BMT yang fokus pada pengembangan TKI juga terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB).