2010 STAIN Dirikan BMT

Artikel BMT

MENDOBARAT, BANGKA POS — Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik rencananya pada tahun 2010 mendatang akan mendirikan koperasi syariah atau Baitul Maal wat Tanwil (BMT). BMT tersebut nantinya selain berfungsi sebagai salah satu unit usaha STAIN SAS, juga merupakan laboratorium bank bagi mahasiswa program studi syariah dan tempat praktik sarjana lulusan STAIN. Rencana pendirian BMT ini diungkapkan Plh Ketua STAIN SAS Wulfiah MAg, Jumat (13/11) di selasela kuliah umum pemantapan ekonomi syariah dalam kebijakan perekonomian nasional oleh guru besar ekonomi dan perbankan syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Yogyakarta Prof Dr H Muhammad MAg di Rektorat STAIN. “BMT tersebut nantinya di bawah koordinasi Prodi Syariah dengan unit usaha simpan pinjam. Lembaga ini nantinya merupakan tempat mengaplikasikan ilmu bagi sarjana kita,” ungkap Wulfiah. Terpisah Ketua Task Force Badan Hukum Pendidikan (BHP) STAIN SAS, Irvani MAg mengungkapkan pendirian BMT di STAIN merupakan salah satu penunjang BHP karena nantinya STAIN sebagai BHP harus memiliki income sendiri. “Untuk biaya operasional kampus dalam satu tahun maksimal hanya 30 persen dari mahasiswa,” jelas Irvani. Menurutnya untuk pembentukan BMT tersebut pihak STAIN saat ini sudah menjalin hubungan dengan Pinbuk pusat, Bank Muammalat, STEI Yogyakarta dan lembaga lainnya. Selain menjalin hubungan dengan lembagalembaga terkait, pihak STAIN juga menggelar workshop mengenai ekonomi syariah maupun kuliah umum bagi mahasiswanya dengan mengundang pakar ekonomi syariah. “Saat ini BMT sudah ada kampuskampus seperti di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta dan UIN Yogyakarta. Bagi mahasiswa kita sendiri BMT ini tempat praktik mahasiswa ekonomi syariah atau sebagai laboratoiyum mini bank bagi mahasiswa,” papar Irvani. (wan) — — side bar — — 1440 Layanan Syariah di Indonesia GURU besar ekonomi dan perbankan Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Yogyakarta Prof Dr H Muhammad Mag mengungkapkan pertumbuhan dan perkembangan lembaga perbankan syariah mengalami kemajuan yang sangat pesat baik di dunia internasional maupun di Indonesia. “Konsep perbankan dan keuangan Islam yang pada mulanya di tahun 1970an hanya merupakan diskusi teoritis, kini telah menjadi realitas faktual yang mencengangkan banyak kalangan,” ungkap Muhammad dalam kuliah umum peranan ekonomi syariah dalam kebijakan ekonomi nasional yang digelar program studi Syariah STAIN SAS, Jumat (13/1). Menurutnya perbankan syariah kini sudah menjadi fenomena global termasuk di negaranegara yang tidak berpenduduk mayoritas muslim dan untuk asetnya berdasarkan prediksi Mc Kinsey tahun 2008 total aset perbankan syariah mencapai 1 miliar dolar. Mengenai penyebaran jaringan kantor perbankan syariah, Muhammadh)mengungkapkan jika pada tahun 2006 jaringan kantor hanya 456 kantor, sekarang ini jumlah tersebut melonjak lebih 200 persen menjadi 1.440 kantor di 33 provinsi di Indonesia. “Sementara jumlah bank umum syariah juga bertambah dan sampai Oktober 2008 berjumlah lima bank umum syariah. Pada tahun 2009 akan hadir 8 bank umum syariah lagi sehingga jumlah totalnya menjadi 12 buah,” jelasnya. Dilanjutkannya perkembangan yang tinggi juga terjadi pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Pada tahun 2007 2007 hanya terdapat 114 BPRS, maka pada tahun 2008 melonjak menjadi 128 BPRS dengan total aset pada tahun 2008 sebesar Rp 1,57 triliun dan total pembiayaan sebesar Rp 1,25 triliun. “Berdasarkan faktafakta tersebut dapat dikatakan bahwa industri perbankan syariah menunjukkan ketangguhannya sebagai salah satu pilar penyokong stabilitas sistem keuangan nasional,” paparnya. (wan) Jumlah Kantor Bank Syariah per 2008 : Bank Umum Syariah 3 unit Unit Usaha Syariah 28 unit BPRS 128 unit Kantor Bank Umum Syariah 841 unit Kantor Layanan Syariah 1.440 unit Sumber : Prof dr H Muhammad MAg. (wan)

http://www.bangkapos.com/detail.php?section=1&category=10&subcat=39&id=11075

Software BMT Free Download…!

Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published.