PINBUK TULUNGAGUNG Salurkan Kredit Berbasis Syariah

Artikel BMT

Tulungagung, Jawa Timur, 24/11 (ANTARA) – Pusat Inkubasi Usaha Kecil (Pinbuk) Kabupaten Tulungagung melakukan terobosan dalam mengembangkan kekuatan ekonomi rakyat dengan memberi pinjaman berbasis syariah melalui Baitul Mal Watamil (BMT). Saat ini sudah ada sekitar 17 BMT yang menyebar di wilayah Kabupaten Tulungagung dan sudah berhasil menyalurkan dana ke pelaku-pelaku usaha mikro hingga ke tingkat pedesaan, kata Ketua Pinbuk Kabupaten Tulungagung, Nyadin, Senin. Keterangan ini diberikannya setelah mengikuti Silakwil ICMI Orwil Jawa Timur Sabtu lalu di Hall Narita Hotel yang juga dihadiri Menkominfo Prof Dr Ir M Nuh selaku Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Menurut Nyadin, nilai kegiatan BMT melalui Pinbuk sebagai organ ICMI di Tulungagung, sudah mencapai miliaran rupiah. Dia mengambil contoh, pengusaha pertanian tebu di wilayah Kecamatan Kalidawir Tulungagung dalam waktu dekat menerima kucuran dana dari Pinbuk melalui BMT sebesar Rp1 miliar. “Terobosan seperti inilah yang dikehendaki oleh PINBUK dalam mengembangkan usaha yang sasarannya masyarakat agar usaha mikro benar-benar dikedepankan dengan serius,” katanya. Saat ini dari 17 BMT yang ada, BMT yang dinilai berkembang paling pesat adalh BMT Pahlawan yang omsetnya rata-rata setiap tahun mencapai sekitar Rp2 miliar. Sementara Ketua ICMI Kabupaten Tulungagung Dr.Laitupa Abdul Munthalip SpPD, Senin, mengatakan, pihaknya terus melakukan terobosan bahkan telah merekomendasikan sitem perekonomian yang tidak spekulatif dan tidak mengandung unsur riba ke dalam bank syariah yang tentunya dengan cara bagi hasil. “Ini semua semata untuk memfokuskan kegiatan usaha kecil yang langsung menyentuh pada kebutuhan usaha mikro yang saat ini dimiliki oleh rakyat kecil.” ungkapnya. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Tulungagung Alfin Halim menilai, erobosan ICMI melalui Pinbuk dan BMT ini merupakan salah satu upaya yang bertujuan mulia, karena lembaga syariah ini mengedepankan asas bagi hasil yang tidak ada unsur riba. Dengan demikian, katanya, sangat memudahkan masyarakat usaha mikro dalam melakukan kegiatan usahanya khususnya mengangkat ekonomi lemah di wilayah Kabupaten Tulungagung. Di sisi lain secara tidak langsung usaha mikro tersebut juga dapat menopang peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui Pajak tidak langsung.

http://www.ipotindonesia.com/news.php?page=detail&id=140448

Software BMT Free Download…!

Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published.