barangsiapa-menyia-nyiakan-shalat-lima-waktu-untuk-amalan-lainnya-pasti-lebih-disia-siakan-lagi

Artikel Syariah

Sudah sepatutnya kita menjaga shalat lima waktu. Barangsiapa yang selalu menjaganya, berarti telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang sering menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi.

Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“

Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agamanya. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktunya. Kenalilah dirimu, wahai Abdullah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.“

Oleh karena itu, jangan heran jika kita melihat seseorang yang sering bolong shalatnya, amalan yang lainnya juga lebih dia sia-siakan, lebih sering berdusta, dan lebih menyia-nyiakan amanat.

Alhamdulillahilladz i bi nimatihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Rujukan: Ash Sholah wa Hukmu Taarikiha, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah.

*** Mediu-Jogja, 17 Jumadil Ula 1430 H Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

“masyatin rais” <rendesvouz4488@yahoo.co.id>

Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published.