INILAH.COM
Palembang – Pertumbuhan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah tumbuh cukup pesat sejak dikembangkan perbankan syariah di Indonesia pada 1992. Bank Indonesia (BI) pun terpacu untuk mendorong masyarakat membangun lembaga keuangan syariah. “Berdasarkan data, hingga kini ada 115 BPR Syariah di seluruh penjuru Tanah Air. Sementara perbankan yang murni melakukan kegiatan usaha syariah baru tiga bank. Perbankan yang memiliki unit usaha syariah ada 23 bank,” kata Deputi Gubernur BI Siti Ch. Fadjrijah ketika membuka Festival Ekonomi Syariah di Palembang, Kamis (31/1). Menurut Siti, melihat tingginya pertumbuhan BPR Syariah dibandingkan pertumbuhan bank umum syariah, BI akan terus berupaya mendorong masyarakat membangun lembaga keuangan syariah tersebut. Keberadaan BPR Syariah diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang lembaga keuangan syariah yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, bukan hanya untuk umat Islam. Selama ini ada pandangan bahwa perbankan syariah hanya bagi warga Muslim. Pihak yang memiliki modal untuk membangun BPR Syariah, kata Siti, bisa menghubungi Kantor BI di pusat maupun di ibukota provinsi untuk mengajukan permohonan pendirian. “Berkas yang memenuhi syarat dan prosedur yang ditetapkan akan dibantu percepatan proses penerbitan izinnya,” katanya. Untuk mendorong masyarakat memanfaatkan perbankan dan BPR Syariah, BI akan mencoba memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai lembaga, produk, dan manfaat lembaga keuangan syariah. Salah satu cara memberikan edukasi kepada masyarakat tentang lembaga keuangan syariah adalah dengan digelarnya festival ekonomi syariah. Kegiatan itu merupakan yang kedua setelah 16 Januari 2008 di Jakarta. Festival itu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk perbankan syariah secara langsung dari petugas bank atau BPR Syariah yang membuka stand pameran. [Ant/I3]