KELOMPOK TANI KELOLA RP300 JUTA Petani Pasanehan Maju Selangkah

Artikel BMT

Software Pembiayaan Sistem Syariah LKMA Free Download…!

Trisno Edward

AGAM — Kini, petani di Pasanehan, Lasi, Kecamatan Canduang, Agam, mulai nyaman. Mereka punya simpanan Rp350 juta. Jika ada keperluan mendadak bisa dipinjam. Bahkan, mereka mulai memikirkan ‘hidup nyaman di hari tua’ Di mata mereka, petani tidak akan dapat berkembang tanpa membangun kemandirian dengan kebersamaan. Untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran, petani harus mandiri dan tidak selalu tergantung kepada pihak lain terutama dalam akses modal. Prinsip atau motto tersebut menjadi pegangan dan landasan bagi Gabungan Kelompok Tani/ Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis “Nan Dihati” di Jorong Pasanehan. Gapoktan/LKMA didirikan 1 April 2008 ini diprakarsai tokoh-tokoh pemuka masyarakat serta penyuluh pertanian yang bertugas di luar Kecamatan Canduang dan merupakan putra asli Pasanehan. Pada awal terbentuknya Gapoktan/LKMA Nan Dihati ini, tidak terlepas dari jasa atau peranan besar dari Masril Koto, pendiri LKMA Prima Tani Baso dan konsultan perusahaan Belanda serta nominasi peraih Danamon Award. Bersama rekan-rekannya di LKMA Prima Tani, Masril langsung turun ke lapangan dan memberikan motivasi kepada para petani di Jorong Pasanehan tentang akses modal. Ia berpendapat, petani tidak bisa mengakses modal langsung ke bank, karena itu harus ada lembaga lain. Ketua Gapoktan/LKMA Nan Dihati Elfida menjelaskan pendirian Gapoktan/LKMA ini berdasarkan SK Menteri Pertanian RI 261/ TU.2010/M. Jorong Pasanehan termasuk kepada calon penerima dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ( PUAP) 2008 dan realisasinya pada November 2008. “Kita berusaha melatih kemandirian petani melalui pengurus Gapoktan. Tujuan bergabung di Gapoktan/LKMA ini bukan semata-mata karena ada dana Rp100 juta saja. Pengurus Gapoktan ini pernah belajar 2 kali ke LKMA Prima Tani dan materinya adalah bagaimana menggarap dana ke masyarakat dan masalah pembukuan. Masril Koto adalah seorang motivator yang mendorong adanya Gapoktan/LKMA Nan Dihati ini, dan peran beliau sangat terasa setelah Gapoktan ini berdiri,” ujar Elfida kepada Singgalang, Selasa (12/10). Menurut Elfida yang didampingi Fauzi Rizal dari bagian pembiayaan dan Elfiza dari bagian pembukuan, produk yang diedarkan oleh Gapoktan/LKMA Tabungan Bahagia untuk keluarga dan tabungan pendidikan. “Kita menjalankan Gapoktan/LKMA ini memang dimulai dari bawah dan berusaha melatih pola pikir masyarakat. Kita juga mengumpulkan pengurus kelompok tani sekali seminggu mulai dari April 2008 sampai Juli 2008. Kegiatan ini disertai dengan pengumpulan simpanan wajib Rp1.000/minggu dan simpanan pokok Rp50 ribu dari 1 April 2008 sampai Desember 2008. Pengurus Gapoktan bersama penyuluh pendamping turun ke kelompok tani dan melatih anggota untuk pemanfaatan dana PUAP ini. Dana yang didapatkan adalah sebanyak Rp100 juta yang diarahkan ke agribisnis,” terang Elfida. Pengurus Gapoktan juga ingin mengetahui perkembangan dan persoalan yang ada di kelompok tani dan berusaha membina petani untuk kedepan. Gapoktan ini dimulai dari ketulusan hati, dan sampai sekarang sudah memiliki anggota sebanyak 224 orang serta terdiri dari 19 kelompok tani. “Kita menerapkan konsep memanusiakan manusia dan pendekatan secara kekeluargaan dalam Gapoktan/LKMA Nan Dihati ini. Kita tidak menekan masyarakat dan malah mendorong masyarakat agar mampu berusaha. Saat ini, dana Gapoktan/ LKMA Nan Dihati telah berkembang lebih kurang Rp300 juta sampai Agustus 2010. Perkembangan dana itu berasal dari tabungan masyarakat, dana PUAP Rp100 juta, keuntungan 2009 Rp22 juta dan keuntungan sampai Agustus 2010 Rp17,5 juta. Dana LKMA ini ditargetkan untuk masyarakat petani. Gapoktan/LKMA ini dibina tim teknis kabupaten dan provinsi,” lanjut Elfida. Saat ini, peminjaman ke petani bisa mencapai Rp7,5 juta untuk dua tahun dan pedagang saka tebu Rp15 juta untuk 10 bulan. Gapoktan/LKMA Nan Dihati ingin agar petani dapat memiliki dana pensiun di bank. Ke depan, pengurus berharap anak-anak yang menjadi tukang ojek bisa dibina menjadi petani masa depan. Gapoktan/LKMA Nan Dihati juga memiliki dana perdagangan umum dari dana titipan masyarakat dan sasaran akhir adalah dana pensiun petani kalau sudah tidak bekerja lagi. (*)

http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=1234

Software Pembiayaan Sistem Syariah LKMA Free Download…!

Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published.