Software Pembiayaan Sistem Syariah LKMA Free Download…!
Jumlah sawahnya yang diolah bertambah dari dua piring menjadi tiga piring. Teknologi pun dapat diterapkan dengan lebih baik. Tak heran kalau produksi dan produktifitas meningkat. Itulah dampak pinjaman modal dari Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) yang dirasakan Yasirli, anggota kelompok tani Nawang Permai, kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Kobra Prima, Nagari Koto Baru, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten 50 Kota. Bagi Yasirli, keberadaan LKMA sebagai lembaga yang membantu permodalan sangat membantu dalam meningkatkan usaha taninya.Adanya modal dari LKMA membuatnya bisa menerapkan teknologi. Bila dulu dia memupuk bila hanya ada uang saja, kini bisa tepat waktu dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan padi.
LKMA dorong Produksi Petani Dari dua piring jadi 3 piring sawah.
“Dengan adanya pinjaman modal ini, saya sudah bisa memupuk tepat waktu,” tutur Yasirli saat bertemu dengan tim sekretariat Program PUAP Sumbar yang sengaja melakukan evaluasi dan monitoring perkembangan Gapoktan dan LKMA yang dibantu dengan dana PUAP baru-baru ini.
Dua tahun terakhir, petani padi ini memang dapat pinjaman modal dari LKMA Prima Saiyo, LKMA yang menjadi satu unit usaha Gapoktan Kobra Prima . Gapoktan Kobra Prima sengaja mendirikan LKMA untuk membantu pembiayaan usaha tani, disamping persyaratan mendapat dana PUAP.
Sejak LKMA mulai menyalurkan pinjaman, Dia telah tiga kali dapat pinjaman modal untuk usaha. Pinjaman pertama dia dibantu sebesar Rp 1 Juta. Setelah itu dia kembali mendapat pinjaman Rp 2,5 juta. Tahap ketiga dia kembali mendapat pinjaman sebesar 4,5 juta.
Dana pinjaman itu dia pakai untuk modal usaha seperti untuk membajak sawah, beli bibit dan beli pupuk. Dengan dana itu membuat. Yasirli bisa memupuk padi sesuai dengan jadwal. ” Sebelumnya saya memupuk kalau sudah ada uang, itupun tidak cukup,”tambah Yasirli.
Pinjaman yang naik dari tahap ke tahap juga membuatnya mampu menambah luas sawah. Bila sebelumnya, petani yang menggarap sawah dengan sistim bagi hasil ini hanya mampu mengolah 2 piring sawah. Kini dengan adanya pinjaman modal dia berani menambah 1 piring sawah lagi.
Produksi dan Produktifitas Meningkat.
Tak heran kemudian bila usaha tani padi yang dilakukan bisa meningkat, baik dari sisi produktifitas maupun produksi. Dari sisi produktifitas, dia menyebutkan, bila sebelum ada pinjaman LKMA, hasil panen dari salah satu piring sawahnya 750 gantang (1 gantang = 1,6 kg), maka setelah dapat pinjaman dari LKMA, produksi naik 950 gantang.
Hal yang sama dengan piringan sawahnya yang satu lagi yang juga naik dari 400 gantang jadi 600 gantang. Dan yang pasti, produksi juga bertambah dengan pertambahan luas garapan.
Karena itu dia sangat bersyukur dengan berdiri LKMA yang didanai oleh Dana PUAP tersebut. Sejak adanya LKMA ini, saya tidak kesulitan modal lagi,” ucapnya.
http://dipertahor-sumbar.web.id/Berita_74.html