Padang (MOL) — Peristiwa gempa 30 September telah meluluhlantakkan Sumbar tak terkecuali mesjid-mesjid yang ada di Kota Padang. Mesjid Darussalam Kelurahan Seberang Palinggam saja contohnya, salah satu dari sekian mesjid yang terkena gempa 30 September 2010. Mesjid yang didirikan 30 tahun ini yang kondisinya perlu perhatian lebih masyarakat sekitar.
Pembangunan kembali masjid ini dilakukan Sabtu (12/6). Peletakan batu pertama diselenggarakan oleh pengurus mesjid Darussalam. Acara dihadiri Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, SP, KUA Padang Selatan, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan tokoh masyarakat lainnya di Mesjid Darussalam Kecamatan Padang Selatan.
Dalam sambutannya Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menekankan pada mesjid bukan saja sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat ekonomi umat sesuai dengan program pemko tentang BMT yang ditempatkan di setiap kelurahan. “Telah dianggarkan dari APBD provinsi sebesar Rp300 juta dan bantuan BNPB Rp45 milyar untuk program ini. Kita coba share untuk mesjid Darussalam Rp100 juta buat Mesjid Darussalam,” ujar Mahyeldi. Mahyeldi juga membantu Rp1 juta.
“Dari sekian banyak BMT yang ada di mesjid dan tiap kelurahan keberadaannya harus didorong dan dipush supaya optimal dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Mahyeldi.
Mesjid Darussalam direncanakan didirikan dengan luas 12×10 meter persegi dua lantai dan alokasi anggaran Rp625 juta. Lantai pertama difungsikan untuk sarana ibadah dan lantai dua difungsikan untuk pustaka dan pondok al-Qur’an sebagai sarana pembinaan mental dan spiritual masyarakat.
Pengurus Mesjid Darussalam Asman Sutan mengatakan mesjid ini kelak dijadikan sebagai ibadah, pembinaan majelis Ta�lim, pusat ekonomi umat dan perpusatakaan. “Untuk tahap pertama akan rampung setahun. Pusat ekonomi umat yang dipusatkan di mesjid melalui BMT syariah diharapkan mampu mengatasi ekonomi umat,” kata Asman. (Rahmat)
http://www.minangkabauonline.com/berita-786-mahyeldi-bmt-syariah-perlu-dioptimakan.html