Potensi ekonomi yang melekat dalam Koperasi Baitul Maal wa Tanwil (BMT) Mursalah Maslahah lil Ummah (MMU) Sidogiri Pasuruan semakin tidak tertandingi. Dengan total asetnya mencapai Rp 54 miliar sepanjang 2009, koperasi ini disebut menjadi yang terbesar di tingkat kabupaten se-Indonesia. Fakta itu terungkap saat BMT MMU menggelar rapat anggota tahunan (RAT) yang ke-12 di gdung P3GI kemarin. Mereka mengundang sekitar 1.200 anggotanya yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan. “Kami memang patut bersyukur jika BMT MMU semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Ini bisa dilihat buktinya dari kuantitas anggota yang meningkat dari 900 orang, menjadi 1.200 orang sekarang ini,” ujar Ketua BMT MMU Sidogiri Khudlori Abdul Karim didampingi manajernya, Dumairi M. Noor. Pertumbuhan luar biasa atas kinerja BMT MMU itu juga diikuti secara jelas oleh data matematis mengenai total aset yang diraihnya sepanjang tahun 2009 lalu. Kalkulasinya mencapai Rp 54 miliar. Dibanding setahun sebelumnya yang masih berkisar Rp 37 miliar, peningkatannya sudah tembus level 58 persen. Manajemen BMT MMU Sidogiri sendiri mengaku kaget dengan pelampauan target yang di luar dugaan mereka. Sebab, dibanding tahun-tahun sebelumnya aset yang tercatat di tahun ini menjadi yang tertinggi tingkat pertumbuhannya. Sejak berdiri di tahun 1997 lalu, atau 13 tahun yang lalu, BMT MMU memang selalu berusaha mencari celah-celah bidang usaha yang bisa dikembangkan. Hingga di tahun ke-13 ini, mereka mengaku sudah tidak ada lagi daerah di wilayah Kabupaten Pasuruan yang kosong dari unit usaha mereka. Tercatat sudah, ada 25 cabang usaha yang tersebar di 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan. “Saat ini, kami sedang mencoba melakukan ekspansi ke luar daerah, karena permintaan pendirian BMT MMU selain yang ada di Kabupaten Pasuruan terus berdatangan,” ujar Manajer BMT MMU Sidogiri Dumairi M. Noor. Dalam waktu dekat misalnya, BMT ini sedang menyiapkan penambahan cabang usaha sebanyak 10 unit. Diantaranya akan disebar di wilayah Malang, Mojokerto, Sidoarjo, dan Probolinggo. Kepada Radar Bromo, sempat pula dibeberkan apa kunci rahasianya bisa meraih sukses besar di bidang koperasi serba usaha. Selain usahanya dirupakan dalam bentuk simpan pinjam, juga ada usaha lain di bidang produksi roti, dan selep beras. Ternyata, strateginya terletak pada konsistensi dengan sistem syariah dalam pengelolaan bidang usahanya. Selain itu, BMT ini juga terus berusaha menguatkan profit. Sehingga anggotanya tidak perlu khawatir dana yang tersimpan dan dikelola bersama melalui koperasi akan hilang tanpa pertanggung jawaban. Justru kemarin, senyum sumringah terlihat jelas dari ekspresi wajah para anggota yang ikut dalam RAT tersebut. Sebab, bersamaan dengan acara itu mereka juga dinyatakan berhak menerima sisa hasil usaha (SHU) tahunan. Total SHU yang dibagikan tahun ini mencapai Rp 2,9 miliar lebih. Sedang zakat yang dikeluarkan senilai Rp 265,5 juta. Salah seorang anggota dari Curah Dukuh Kraton bersama tercatat sebagai peraih SHU terbanyak dengan perolehan sebesar Rp 101 juta. “Besar kecilnya SHU itu kan juga dipengaruhi oleh semangat para anggota dalam membesarkan koperasi BMT MMU Sidogiri,” jelas Dumairi lagi.(jawapos.com)
http://pasuruan.info/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1650#