M. Ridwan dari BMT Fastabiq Pati – Jawa Tengah dan sekaligus pengurus Asosiasi BMT, menuturkan jika saat ini para BMT membutuhkan dana besar untuk mendorong percepatan sektor riil. Tambah lagi perputaran uang di BMT tidak seperti di bank syariah, di BMT untuk melayani anggota, BMT langsung jemput bola ke anggota setiap hari. “Itu artinya BMT tahu persis tentang permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh pelaku UKM,”paparnya.
Diakui oleh Ridwan, selama ini untuk memperoleh permodalan BMT, para BMT masih menggantungkan pada para anggota. Sedangkan program pemerintah masih sedikit—seperti P3KUM, Perkassa sedangkan program LPDB hingga kini belum bisa diakses oleh BMT.
Bagaimana dengan bank syariah?
“Bank syariah hingga kini masih sedikit menyalurkan perkuatan modal pada kami,”ungkapnya. (Agus Y)
http://www.pkesinteraktif.com/content/view/4538/71/lang,id/