admin
Artikel BMT
02/03/2009
Written by Republika, 15 Nopember 2008
JAKARTA — Untuk meningkatkan peran serta Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dalam perekonomian desa, Asosiasi BMT Seluruh Indonesia (Absindo) akan meluncurkan BMT Card, Januari 2009. Saat ini Absindo telah melakukan uji coba di Yogyakarta, Jawa Tengah, Bandung, dan Depok.
“Dari uji coba, kami melihat respons users cukup bagus. Untuk itu ke depannya akan terus dikembangkan,” kata Ketua Umum Absindo, Aries Muftie di Jakarta, Jumat (14/11).
Pada peluncuran pertama, prioritas penggunaan BMT Card ditujukan kepada 800 BMT yang tergabung di dalam Induk Koperasi Syariah. Namun, papar Aries, tidak menutup kemungkinan apabila terdapat BMT-BMT yang tergabung dalam induk koperasi lainnya untuk segera menggunakan BMT Card. Hingga tahun 2008 tercatat ada 3200 BMT yang tergabung dalam Absindo.
Salah satu tujuan penggunaan BMT Card ini, untuk mempermudah transfer uang tenaga kerja Indonesia di luar negeri kepada keluarga yang rata-rata tinggal di desa. Dengan adanya BMT Card maka transfer uang tidak perlu dilakukan melalui bank, namun melalui BMT yang berlokasi cukup dekat dengan masyarakat.
“TKI mengirim uang ke bank-bank umum, tapi kebanyakan dana di bank itu disalurkan ke atas atau orang kaya. Dengan adanya BMT Card di desa maka uang TKI hanya berputar di desa saja,” ujar Aries.
Total transfer uang TKI bisa mencapai 15 miliar dolar AS per tahun. Dengan pengembangan BMT Card, Absindo pun menargetkan pada 2020 setiap desa di Indonesia bisa mandiri dengan melengkapi 78.124 desa yang tersebar di setiap wilayah Indonesia dengan BMT Card.
Seiring dengan tuntutan kecepatan pelayanan transaksi, BMT dituntut untuk mengembangkan teknologi transaksi secara online. Saat ini BMT Berkah Madani menjadi proyek percontohan bagi transaksi secara online dan selanjutnya akan dikembangkan ke BMT-BMT lainnya.
Menurut Ketua I Absindo, Andi Estetiono, potensi perkembangan BMT setiap tahunnya selalu menunjukkan hasil yang luar biasa. Kata dia, minat dan kepercayaan masyarakat terhadap BMT cukup tinggi.
“Rata-rata, setiap tahunnya, minimal ada penambahan 100 BMT baru,” kata Andi. Absindo menargetkan pada 2010 mendatang BMT dapat didirikan di setiap kecamatan dan di 2015 di setiap desa.
Aset BMT di seluruh Indonesia di tahun ini mencapai Rp 2,25 triliun, meningkat dibandingkan tahun lalu yang berjumlah Rp 2 triliun. Sementara rata-rata pembiayaan mencapai Rp 1 triliun per tahunnya. c67
http://www.berkahmadani.co.id/berita/1-berita-terkini/56-bmt-card.html