Pekalongan- Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat ini sedang mempersiapkan Induk Koperasi Syariah BTM, demikian diungkapkan Ketua Majelis Ekonomi Muhammadiyah, Anwar Abbas , saat ditemui muhammadiyah.or.id seusai saat jumat, di sela acara Rakernas BTM/BMT Muhammadiyah di hotel Jayadipa, Pekalongan, Jawa Tengah (06/04/2007).
Menurut Anwar, dengan jumlah BTM yang dipunyai Muhammadiyah saat ini dperlukan wadah yang khusus menanganinya secara serius, dan Induk Koperasi ini dirasa ideal untuk diterapkan. BTM yang merupakan koperasi primer diharapkan dapat bersinergi menjadi koperasi sekunder, dan dari koperasi sekunder ini menurut Anwar dapat dibuat gabungan koperasi ditingkat Propinsi, sehingga nantinya ditingkatan pusat Induk Koperasi dapat difungsikan sebagai Pembina dari gabungan koperasi tersebut. “Kalau sudah terbentuk (Induk Koperasi), maka BTM yang ada akan diurusi khusus oleh Induk ini,” terangnya. Selanjutnya ketika ditanya gambaran hubungan antara Koperasi Induk dan Muhammadiyah, Anwar menjelaskan bahwa, saat ini memang belum ditemukan pola hubungannya, tetapi dalam rapat hari ini semuanya akan dibahas dan diharapkan akan ada pola yang cocok dan akan digunakan dalam struktur Koperasi Induk tersebut.
Disisi lain Anwar Abbas menjelaskan bahwa, saat ini dengan adanya BTM ataupun BPR syariah yang dipunyai Muhammadiyah, belum menjawab segala permasalahan yang ada. Permasalahan yang paling mengganjal saat ini belum kuatnya sektor riil, hal ini terlihat ironi ketika Muhammadiyah mempunyai lembaga keuangan mikro, tetapi semangat untuk berwirausaha dan memanfaatkan lembaga tersebut belumlah maksimal. ”Untuk sekarang ini kita sedang coba seimbangkan antara sektor riil dan lembaga keuangan yang kita punya, dan saya yakin dengan adanya Muhammadiyah Business Forum yang akan menyebarkan virus-virus kewirausahaan, dunia usaha akan semakin dinamis,” ungkapnya dengan nada semangat. (mac)
ME Segera Bentuk Induk Koperasi Syariah BTM
Artikel BMT
09/10/2008
Machhendra Setyo Atmaja
Pekalongan- Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat ini sedang mempersiapkan Induk Koperasi Syariah BTM, demikian diungkapkan Ketua Majelis Ekonomi Muhammadiyah, Anwar Abbas , saat ditemui muhammadiyah.or.id seusai saat jumat, di sela acara Rakernas BTM/BMT Muhammadiyah di hotel Jayadipa, Pekalongan, Jawa Tengah (06/04/2007).
Menurut Anwar, dengan jumlah BTM yang dipunyai Muhammadiyah saat ini dperlukan wadah yang khusus menanganinya secara serius, dan Induk Koperasi ini dirasa ideal untuk diterapkan. BTM yang merupakan koperasi primer diharapkan dapat bersinergi menjadi koperasi sekunder, dan dari koperasi sekunder ini menurut Anwar dapat dibuat gabungan koperasi ditingkat Propinsi, sehingga nantinya ditingkatan pusat Induk Koperasi dapat difungsikan sebagai Pembina dari gabungan koperasi tersebut. “Kalau sudah terbentuk (Induk Koperasi), maka BTM yang ada akan diurusi khusus oleh Induk ini,” terangnya. Selanjutnya ketika ditanya gambaran hubungan antara Koperasi Induk dan Muhammadiyah, Anwar menjelaskan bahwa, saat ini memang belum ditemukan pola hubungannya, tetapi dalam rapat hari ini semuanya akan dibahas dan diharapkan akan ada pola yang cocok dan akan digunakan dalam struktur Koperasi Induk tersebut.
Disisi lain Anwar Abbas menjelaskan bahwa, saat ini dengan adanya BTM ataupun BPR syariah yang dipunyai Muhammadiyah, belum menjawab segala permasalahan yang ada. Permasalahan yang paling mengganjal saat ini belum kuatnya sektor riil, hal ini terlihat ironi ketika Muhammadiyah mempunyai lembaga keuangan mikro, tetapi semangat untuk berwirausaha dan memanfaatkan lembaga tersebut belumlah maksimal. ”Untuk sekarang ini kita sedang coba seimbangkan antara sektor riil dan lembaga keuangan yang kita punya, dan saya yakin dengan adanya Muhammadiyah Business Forum yang akan menyebarkan virus-virus kewirausahaan, dunia usaha akan semakin dinamis,” ungkapnya dengan nada semangat. (mac)
Pekalongan- Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat ini sedang mempersiapkan Induk Koperasi Syariah BTM, demikian diungkapkan Ketua Majelis Ekonomi Muhammadiyah, Anwar Abbas , saat ditemui muhammadiyah.or.id seusai saat jumat, di sela acara Rakernas BTM/BMT Muhammadiyah di hotel Jayadipa, Pekalongan, Jawa Tengah (06/04/2007).
Menurut Anwar, dengan jumlah BTM yang dipunyai Muhammadiyah saat ini dperlukan wadah yang khusus menanganinya secara serius, dan Induk Koperasi ini dirasa ideal untuk diterapkan. BTM yang merupakan koperasi primer diharapkan dapat bersinergi menjadi koperasi sekunder, dan dari koperasi sekunder ini menurut Anwar dapat dibuat gabungan koperasi ditingkat Propinsi, sehingga nantinya ditingkatan pusat Induk Koperasi dapat difungsikan sebagai Pembina dari gabungan koperasi tersebut. “Kalau sudah terbentuk (Induk Koperasi), maka BTM yang ada akan diurusi khusus oleh Induk ini,” terangnya. Selanjutnya ketika ditanya gambaran hubungan antara Koperasi Induk dan Muhammadiyah, Anwar menjelaskan bahwa, saat ini memang belum ditemukan pola hubungannya, tetapi dalam rapat hari ini semuanya akan dibahas dan diharapkan akan ada pola yang cocok dan akan digunakan dalam struktur Koperasi Induk tersebut.
Disisi lain Anwar Abbas menjelaskan bahwa, saat ini dengan adanya BTM ataupun BPR syariah yang dipunyai Muhammadiyah, belum menjawab segala permasalahan yang ada. Permasalahan yang paling mengganjal saat ini belum kuatnya sektor riil, hal ini terlihat ironi ketika Muhammadiyah mempunyai lembaga keuangan mikro, tetapi semangat untuk berwirausaha dan memanfaatkan lembaga tersebut belumlah maksimal. ”Untuk sekarang ini kita sedang coba seimbangkan antara sektor riil dan lembaga keuangan yang kita punya, dan saya yakin dengan adanya Muhammadiyah Business Forum yang akan menyebarkan virus-virus kewirausahaan, dunia usaha akan semakin dinamis,” ungkapnya dengan nada semangat. (mac)